Pangeran Phillips menebas hutan yang penuh tumbuhan bersulur duri. Begitu lebat, tebal dan tajam. Ia tahu, ia sudah memilih jalan yang salah. Siapa kini yang akan mencium dan membangunkan Sang Puteri dari tidurnya?
Itu akhir menyedihkan dari salah satu cerita Puteri Tidur. Waktu kecil, aku tergila-gila pada cerita puteri-puteri ini. Tapi tidak cerita-cerita pengantar tidur yang biasa. Aku suka sekali pada cerita seri “Pilih Sendiri Petualanganmu”. Pernahkah kamu membacanya?
Akhir ceritanya tidak selalu “…And Then They Live Happily Ever After”. Sama sekali tidak… Akhir cerita tergantung pada pilihanmu. Kalau kamu memilih jalan yang salah, maka happy ending hanya sekedar mimpi. Jadi, tidak selamanya Puteri Aurora akan terbangun dari tidur panjangnya, dan tidak selamanya Cinderella akan bertemu si Prince Charming.
Dalam satu jalan yang dipilih, bisa saja Cinderella tidak pernah berhasil datang ke pesta dansa pangeran. Karena ia tidak bisa mendapatkan labu kuning yang akan disihir menjadi kereta kencana. Karena itu, kamu harus memilih jalan yang terbaik, agar Cinderella dan Puteri
Ketika itu, tentu saja aku tidak berpikir, bahwa buku-buku favoritku itu punya makna khusus. Aku baru menyadarinya belakangan ini…ketika seorang sahabatku meneleponku dan tersedu-sedu dari ujung telepon di
“Lo ngga ngerti apa yang gw rasain, Tuss! Ngga semua orang punya kehidupan cinta yang seberuntung elo!”
Mendengarnya, entah mengapa…aku merasa itu adalah kalimat yang lucu sekali. Lalu aku mulai tertawa. Suara tertawaku ternyata sangat mengganggunya. Ia kemudian betul-betul marah padaku. Dia mulai berteriak. Setelah puas berteriak, ia mematikan sambungan telepon.
Hhhfff…aku lalu tertegun…kemudian senyum-senyum sendiri kalau mengingat bagaimana murkanya sahabatku tadi. Sebenernya, apa iya siy seperti itu? Aku merasa kalimatnya lucu sekali.
“Ngga semua orang punya kehidupan cinta yang seberuntung elo!”
BERUNTUNG?
Apa itu beruntung?
Kalau saja dia tidak mematikan telepon pada saat itu, aku ingin menceritakan padanya. Tentang kisah Puteri Aurora dan Cinderella yang kubaca ketika kecil. Bahwa takdir bukanlah sesuatu yang didapat dengan pasrah dan nrimo.
TAKDIR ADALAH PILIHAN
Ketika kita memilih jalan yang salah, jangan salahkan Tuhan bila kita mendapatkan takdir yang salah. Toh Tuhan sudah memberi hak prerogative untuk memilih. Setiap orang pasti punya pilihan.
Seperti halnya memilih pasangan. Kalau kita memilih yang salah, jangan salahkan Tuhan jika hubungan kita begitu banyak rintangan. Tapi sahabatku tetap bersikukuh, bahwa ia tidak bisa memilih pasangan. Dia selalu mencintai orang yang salah, dan dia tidak bisa memaksa hatinya untuk mencintai orang yang benar.
Hmmmm….
Itu memang pilihan yang sulit. Tapi bukan berarti Tuhan tidak memberi pilihan
Setelah itu, baru ikuti kata